Beloved Mamah dan Bapak (Alm)

"Lord show your mercy to them (my parents) as they nurtured me when i was small" (Al Qur'an 17:24)

Separuh diriku...

"Semoga Allah menghimpun yang terserak dari keduanya, memberikan kami berdua dan kiranya Allah meningkatkan pintu-pintu Rahmat, sumber ilmu dan hikmah serta pemberi rasa aman bagi umat." (kata mutiara yang diucapkan Nabi Muhammad ketika putrinya Fatimah Az Zahra menikah dengan Ali Bin Abi Thalib).

Amanah kami...

"If You should give us a good [child], we will surely be among the grateful." (Al-A'raf 7:189)

PayTren Ustadz Yusuf Mansur...

Selamat Datang di Era Digital – PayTren Untuk Semua Transaksi

Menuju 10 Juta Komunitas PayTren

-bersama kita bisa 'kembalikan Indonesia- Itulah spirit untuk membangkitkan kepedulian pada banyaknya aset Indonesia yang tidak lagi kita miliki. Komunitas TRENi dijiwai oleh semangat memakmurkan Indonesia melalui infrastruktur bisnis komunitas PayTren. Dengan bergotong-royong dalam 10 juta komunitas bisnis PayTren maka 1(satu) dari sekian aset dapat dimiliki kembali bangsa ini. InsyaAllah.

Apa Itu Home Education?

[17:36, 14/02/2015]
💖 Apa itu Home Education? 💖

Ass.wr.wb..

Ayah bunda apa kabar, tetap semangat ya 😊🙏
Ayah Bunda yg baik,
Home Education atau home based education atau pendidikan berbasis rumah adalah amanah dan kesejatian peran dari setiap orangtua yg tak tergantikan oleh siapapun dan tdk bisa didelegasikan kpd siapapun.

HE bukanlah memindahkan persekolahan ke rumah, bukan pula menjejalkan (outside in) berbagai hal kpd anak2 kita  namun membangkitkan dan menumbuhkan (inside out) potensi fitrah2 dalam diri kita dan anak2 kita agar mencapai peran sejati peradabannya dengan semulia2 akhlak.

Rumah2 kita adalah miniatur peradaban, bila potensi fitrah2 baik bisa ditumbuhsuburkan dan dimuliakan di dalam rumah2 kita maka secara kolektif menjadi baik dan mulialah peradaban.

Setiap anak kita setidaknya memiliki 4 potensi fitrah sejak dilahirkan:
  1. Potensi fitrah keimanan, setiap bayi yg lahir pernah bersaksi bhw Allah sbg Robb. Maka setiap bayi yg lahir pd galibnya mengenal dan merindukan sosok Robb.
  2. Potensi fitrah belajar, setiap bayi yg lahir adalah pembelajar tangguh sejati
  3. Potensi fitrah bakat, setiap bayi yg lahir adalah unik, memiliki sifat bawaan yg kelak akan menjadi panggilan hidup dan peran spesifik nya di muka bumi
  4. Potensi fitrah perkembangan, setiap bayi sampai aqilbaligh dan sesudahnya, memiliki tahap2 perkembangan yg harus diikuti. Tdk berlaku kaidah makin cepat makin baik.

Ke 4 potensi fitrah ini sebaiknya simultan, seimbang dan terpadu. Kurang salah satunya akan memberikan hasil yang tidak paripurna. Jika pendidikannya benar dan tepat, maka resultansi dari ke 4 fitrah ini adalah insan kamil yang memiliki peran peradaban.
Fitrah bakat tanpa fitrah keimanan akan melahirkan talented professional yang berakhlak buruk, begitupula sebaliknya fitrah keimanan tanpa fitrah bakat akan melahirkan orang2 beriman yg paham agama namun sedikit bermanfaat.

Lihatlah mereka yang berbakat menjadi pemimpin tanpa akhlak maka akan menjadi diktator. Begitupula mereka yang bertauhid tanpa bakat, akan sangat sedikit memberi manfaat.

Fitrah belajar tanpa fitrah keimanan akan melahirkan para sciencetist dan innovator yang berbuat kerusakan di muka bumi, begitupula sebaliknya fitrah keimanan tanpa fitrah belajar akan melahirkan generasi agamis namun mandul dan tidak kreatif.
Fitrah belajar tanpa fitrah bakat akan melahirkan pembelajar yang tidak relevan dengan jatidirinya, begitu pula sebaliknya, fitrah bakat tanpa fitrah belajar akan melahirkan orang berbakat yang tidak innovatif. Berapa banyak kita lihat orang yang bakatnya hanya berhenti sebagai hobby semata.
Semua fitrah personal itu jika tidak ditumbuhkan sesuai fitrah perkembangannya akan membuat generasi yang tidak matang dan tidak utuh menjadi dirinya.
Fitrah belajar dan fitrah bakat yang tumbuh bersamaan dengan fitrah keimanan melahirkan generasi yg inovatif, produktif dan berakhlak mulia. ✅
Nara sumber : Ust. Harry Santosa

💖 Bagaimana Memulai Home Education? 💖

Memulai Home Education adalah memulai utk mendidik diri kita sebagai orangtua. Memulai mendidik diri kita sebagai orangtua adalah diawali dengan membaca ayat2 Allah, baik Qouliyah maupun Kauniyah, kemudian mensucikan diri kita utk mengembalikan fitrah2 yg baik yg Allah telah karuniakan kpd kita. Mengembalikan kesadaran akan peran2 kesejatian kita sebagai orangtua. Pekerjaan mendidik adalah pekerjaan para Nabi sepanjang sejarah. Tiada aktifitas dan peran paling penting di dalam rumah kita kecuali peran dan aktifitas mendidik anak2 kita.

Mendidik anak2 kita adalah membangkitkan kesadaran fitrah anak2 kita, karenanya para orangtua perlu mengawali dgn mengembalikan fitrah2 baiknya melalui tazkiyatunnafs lebih dulu. Fitrah yg baik pd anak2 kita akan bertemu dgn fitrah yg baik yg ada dalam diri orangtua nya. Apa yg keluar dari fitrah yg baik, akan diterima oleh fitrah yg baik. Fitrah keimanan pd anak2 kita akan bertemu dengan fitrah keimanan kedua orangtuanya. Fitrah belajar pd anak2 kita akan bertemu dengan fitrah belajar kedua orangtuanya. Fitrah potensi bakat pd anak2 kita akan bertemu dengan fitrah pengakuan potensi anak2nya sbg karunia Allah swt, dari kedua orangtuanya. Fitrah tahapan perkembangan sesuai sunnatullah pertumbuhan anak, akan bertemu dengan fitrah pengakuan bhw segala sesuatu di muka bumi memiliki sunnatullah perkembangannya masing..dstnya. Tanpa memulai dengan ini maka perjalanan home education adalah perjalanan yg menjauh dari fitrah, berisi obsesi2 dan kecenderungan merusak fitrah krn ambisi tertentu maupun ketergesaan dalam tahapannya. Jadi memulai HE berawal dari bagaimana kita para ortu membangkitkan kesadaran fitrah kita sendiri dengan melakukan tazkiyatunnafs atau pensucian jiwa.

Silahkan dibuka surat 62:2. [
Hari Jum’at (Al-Jumu`ah) : 2]
Dialah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang Rasul di antara mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, mensucikan mereka dan mengajarkan mereka Kitab dan Hikmah (As Sunnah). Dan sesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata. 
Ayat ini adalah jawaban atas Doa Nabi Ibrahim alaihisalam ttg generasi yg akan dibangkitkan dari keturunannya.
Ya Tuhan kami, utuslah untuk merka seorang rasul dari kalangan mereka,yang akan membacakan kepada mereka ayat-ayat Engkau, dan mengajarkankepada mereka Al Kitab (Al Qur'an) dan Al Hikmah (As-Sunnah) sertamensucikan mereka. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.(QS 2 Al Baqoroh Ayat 129)
Ada tahapan berbeda dari kedua ayat.
Doa Nabi Ibrahim as adalah "pembacaan", "pengajaran" , "pensucian"
Jawaban Allah adalah "pembacaan" dan "pensucian" sebelum memulai proses "pengajaran" (ta'limunal-Kitaba walHikmah). Kata Tazkiyah atau pensucian oleh beberapa ulama dimaknakan sebagai Tarbiyah atau menumbuhkan fitrah yg merupakan inti Pendidikan itu sendiri, sdgkan pengilmuan atau pengajaran bersifat pemberian skill n knowledge. Ayah Bunda harap bersabar utk tdk langsung melompat ke teknis HE 😊🙏

Kita sungguh memerlukan pijakan yg kokoh, jiwa2 yg full ridha menjalaninya. Karena sejujurnya HE ini melawan arus baik konsep maupun praktek pendidikan yg umumnya kita samakan dengan persekolahan atau pengajaran. Pendidikan sebgamna pengantar diawal adalah proses "inside out", membangkitkan fitrah2 dalam diri anak2 kita. Bukan proses penjejalan "outside in". Setiap anak kita terlahir dalam keadaan fitrah (fitrah keimanan, fitrah belajar, fitrah bakat, fitrah perkembangan dll).... namun semua fitrah itu adalah potensi2 terpendam, maka tugas kitalah utk mendidik/membangkitkan/menumbuhkan potensi fitrah itu agar anak2 kita mencapai peran peradabannya atau misi spesifiknya sbg khalifah di muka bumi. Dalam QS. 13 ayat 11 Allah berfirman:
لَهُ مُعَقِّبَاتٌ مِنْ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِ يَحْفَظُونَهُ مِنْ أَمْرِ اللَّهِ ۗ إِنَّ اللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ ۗ وَإِذَا أَرَادَ اللَّهُ بِقَوْمٍ سُوءًا فَلَا مَرَدَّ لَهُ ۚ وَمَا لَهُمْ مِنْ دُونِهِ مِنْ وَالٍ"Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia."
Banyak yg menggunakan ayat ini sbgai argumen untuk belajar atau bekerja keras agar Allah mengubah keadaanya menjadi lebih baik. Padahal maksud ayat ini adalah agar manusia tidak mengubah fitrahnya (مَا بِأَنْفُسِهِمْ) sehingga masa depan kehidupannya menjadi lebih buruk. Yg terakhir di atas adalah nasehat dari ustadzuna Ferous. Semoga memahami bahwa mengapa kita menamakan dgn Home Education bukan Home Schooling? Karena pendidikan berbeda dgn persekolahan, mendidik tidak sama dengan mengajar, HE bukanlah memindahkan sekolah ke rumah. HE bukan menjejalkan pengetahuan namun menyadarkan, membangkitkan fitrah2. Jika fitrah2 ini bangkit maka anak2 akan beriman dgn sendirinya, belajar tangguh dengan sendirinya, mengembangkan bakat dgn sendirinya, menjalani kehidupan sesuai tahap2 perkembangan dengan sendirinya...

Memulai Teknis HE akan terasa mudah dan ringan jika kita memulai dari kesadaran ini. Sampai sini, silahkan jika ada masukan dan pendapat 😊🙏
Nara sumber : Ust. Harry Santosa
1. Bunda Dania : Sepemahaman sy HE dan HS itu sama, hanya beda istilah awal kemunculan nya, HE dr Eropa, HS dari Amerika. Benar kan?
Jawab:
bunda Dania yang baik,
Ya benar dari istilah memang demikian, keduanya punya akar sejarah masing2. Namun intinya adalah ingin mengembalikan kesejatian pendidikan kepada Rumah atau Keluarga, lalu kemudian secara kolektif membentuk komunitas bersama (berjamaah) dalam mendidik anak.
Secara istilah ada perbedaan mendasar antara Schooling dan Education. Sejak era industri, schooling telah dipahami sebagai upaya negara mengendalikan pendidikan untuk kepentingan industri, mengisi pabrik dan perkebunan. Maka sesungguhnya schooling hari sudah tdk lagi relevan dan ditemukan banyak merusak fitrah manusia.
Home Education yg kami gerakkan bukan membawa sekolah ke rumah, atau merumahkan sekolah, namun fokus kepada membangkitkan potensi fitrah, baik fitrah kedua orangtua, maupun anak2nya. Tujuannya adalah dengan potensi fitrah yg tumbuh akan tercapai peran peradaban anak2 kita,dimulai ketika usia AqilBaligh atau 14-15 tahun ✅

2. Bunda Tissa : Jadi intinya,dari aybun dulu ya yang harus punya tekad utk selalu berupaya menjadi pribadi yg lebih baik?lalu apa yg harus dilakukan aybun agar selalu terjaga dalam kondisi itu?
Jawab:
bunda Tissa yang baik,
Ketidak konsistenan kita karena umumnya para orangtua langsung menuju ke teknis parenting. Kita tdk melihat dan memahami "ultimate purpose" atau tujuan sejati pendidikan, yaitu mengapa kita mendidik anak anak kita.
Itulah mengapa tazkiyatunnafs menjadi penting. Kemudian, pada prosesnya Tazkiyatunafs dan mendidik anak berjalan bersamaan dan timbal balik.
Ketulusan dalam mendidik fitrahakan menigkatkan iman dan mengembalikan fitrah2 kita yg tekubur, sementara fitrah yg membaik akan menjalankan proses mendidik menjadi semakin ringan, optimis dan konsisten.
Yakinlah bahwa, karunia anak, yg Allah swt berikan kepada kita adalah kesempatan terbaik untuk memperbaiki ruhani kita. Berapa banyak orang2 yg taubat karena luluh oleh kehadiran anak2nya. Siapapun bisa berbuat jahat apapun kecuali jika itu akan menimpa anak2nya. Maka mendidik anak sendiri adalah kesempatan berharga memperbaiki fitrah kita.
Rencanakanlah program pendidikan anak2 kita, rancanglah framework operasional dan rencana harian. Buatlah visioning dream di dinding akan kemana keluarga kita dan anak2 kita kelak.
Optimisme krn kebersyukuran akan mengundang keberkahan. Kita akan jadi rajin bangun sholat malam atau shaum sunnah dll agar diberi Qoulan Sadidia, kekuatan lisan, hati dan tindakan untuk mampu mendidik shg dikaruniakan keluarga yg sukses di dunia dan di akhirat. Jika bukan utk mendidik anak2 kita dgn tulus, agar anak2 kita mencapai bahagi di dunia dan di akhirat, lalu utk apa kita ada di dunia? ✅
3. bunda Defi : apakah ada perbedaan teknik untuk ibu pekerja dan ibu tidak bekerja dalam menerapkan home education?? atau HE lebih mudah diterapkan pada ibu yg drumah saja?
Jawab:
bunda Defi yang baik,
HE sesungguhnya adalah hal yg biasa, amanah setiap orangtua, bahkan dimulai sejak memilih pasangan hidup. Mendidik anak pd galibnya, tidak bisa didelegasikan kepada siapapun, kecuali dalam keadaan darurat. Namun HE kemudian, pd zaman ini menjadi tidak biasa dan seolah bukan amanah.
Secara teknis tentu quality time dan quantity time sama pentingnya, maka bagi ibu2 yg bekerja sebaiknya membentuk pendidikan berbasis komunitas (kumpulan HE) agar secara kolektif dapat mendidik secara berjamaah dan bergantian. Menitipkan anak pd lembaga terlalu riskan. ✅

4. bunda artri : Ustadz, dr penjelasan yg sy tangkap bahwa peran mendidik menjadi sepenuhnya ada di orangtua, krn aybunf menjadi yg palinjg tahu ttg anaknya, sdgkan kalau diamati skr anak2 sebagian besar habis waktunya di sekolah, yg di sekolah sendiri tentunya kemampuan anak disamaratakan.. bagaimana kita bekerjasama dgn sekolah supaya fitrah tsb tumbuh? ataukah ada cara lain?
Jawab:
bunda Artri yg baik,
Tidak ada makhluk di muka bumi yg mencintai dan mengenal anak2 kita kecuali keduaorangtuanya. Persekolahan umumnya fokus pd skill dan knowledge, dan tidak pernah bertanggungjawab thd akhlak dan bakat.  Padahal bakat tiap anak unik, tdk selalu berbakat akdemis.
Begitupula akhlak, jika ada penyimpangan dan kenakalan maka yang disalahkan tentu orangtuanya, padahal sekolah hampir sepenuhnya mengambil peran mendidik keduaorangtuanya, dengan fullday school dsbnya.
Maka upayakan merancang framework operasional pendidikan anak2 kita sendiri, dan jangan pernah mengandalkan persekolahan. Terlalu beresiko.
Misalnya potensi fitrah belajar, umumnya anak2 di sekolah belajar krn akan ujian, krn disuruh, krn takut dimarahi, krn ada tugas dan PR, krn iming2 hadiah, krn takut dikecam bodoh dsbnya. Fitrah belajar beresiko tergusur jika motivasi belajar spt ini. ✅

Cara Mendaftar Bisnis PayTren Ustadz Yusuf Mansur

Dibawah ini adalah gambar atau petunjuk bagaimana cara mendaftar dalam komunitas Bisnis Paytren.
Pertama Klik “DAFTAR SEKARANG” pada Menu yang dilingkari !!


Kemudian lakukan Registrasi :

Setelah formulir terisi Klik tombol “OK, Saya Daftar Sekarang”
Anda akan mendapat ID dan Pasword
Penting : Mohon ID dan PASSWORD ini segera Anda CATAT
Karena Untuk Bisa Masuk Lagi Ke Halaman Member Area Ini, Anda harus Login dgn ID dan PASSWORD diatas.


Langkah Selanjutkan Klik Menu "Upgrade" dan Selanjutnya ikuti Langkah 1 s/d 4

image
image
image
image

Baiklah setelah mengikuti gambar simulasi cara mendaftar di atas selanjutnya silahkan Anda Klik Banner Ustadz Yusuf Mansur di bawah ini :
                       
image

A Home Team

Resume Kulwap IIP Depok
Selasa 10 Pebruari 2015
Narasumber : Bpk.Dodik Mariyanto
Host : Windi
Co host : Endang
Admin : Desty
A HOME TEAM

Kita mulai dengan melihat beda antara 'kerumunan' dan 'team'.
Saat jalan-jalan pagi dan melewati sebuah pasar kaget, apa yang Bunda dapati? Sekumpulan orang, ada yang heboh menawarkan barang, sebagian sibuk menawar barang, yang lain hanya lihat-lihat saja, ada pula yang jalan kesana-kesini, bahkan ada pula yang bengong. Setiap orang sibuk dengan kegiatannya sendiri, mengejar tujuannya sendiri yang tak selalu ada kaitan dengan yang lain, interaksi seperlunya sebatas kebutuhan jikapun ada, berada di tempat yang sama namun tak saling sapa satu dengan lainnya, asing dan tak peduli kecuali ada maunya. Inilah KERUMUNAN.

Para penggemar bola tentu tak asing dengan Barca, tempat Lionel Messi dan Neymar mengukir prestasi, tapi tak mungkin sendiri. Setiap pemain mengerti posisi, tugas, peran dan tujuan. Mereka saling mengerti bahkan tanpa keluarnya satu kata pun, memberikan support satu dengan yang lain. Menyajikan permainan cantik yang membuahkan goal kemenangan, rapat menjaga dari serangan lawan. Ini satu contoh TEAM.

Kerumunan dan Team sama-sama merupakan kumpulan orang. Kerumunan tak mempunyai tujuan bersama yang menyatukan mereka, tak ada komunikasi untuk saling mengerti. Yang menyatukan mereka hanya karena kebetulan berada di tempat yang sama.
Team disatukan oleh tujuan bersama, tatanilai yang diyakini semua, komunikasi dan interaksi yang membuahkan saling mengerti, tahu peran, posisi dan tugasnya, saling memberikan dukungan dan bantuan, gembira bersama bergerak menggapai impian.

Mari kita tengok keluarga kita, lebih dekat dengan ciri-ciri kerumunan ataukah team?
Sebuah hometeam berbeda dengan team lainnya. Hometeam tidak bisa sesuka-suka ganti pemain, anggotanya memiliki usia dan tingkat kematangan yang berbeda-beda, ada peran-peran yang secara alamiah sudah melekat pada anggotanya, ada pula yang dapat berganti-ganti dimainkan. Hometeam memerlukan manajemen yang unik. Sebagian dari kita menganggap akan bisa dengan sendirinya mengatur rumahtangga bila tiba waktunya, ketrampilan itu akan tumbuh secara naluriah. Bukankah orang tua kita juga tak repot-repot belajar saat membesarkan kita?
Barangkali memang demikian. Namun bila yang hendak kita bangun adalah 'A' HomeTeam, hometeam yang berkualitas 'A' dan bukan sekedar hometeam maka ada hal-hal yang perlu kita cermati.

Kita dengan pasangan hidup kita dipertemukan dan disatukan setelah dewasa. Sebelumnya kita dibesarkan di lingkungan berbeda, melalui jalan berbeda, dengan cara berbeda, dan mungkin juga dengan tatanilai yang berbeda. Maka langkah pertama adalah banyak-banyaklah membangun KOMUNIKASI, verbal maupun non verbal. Sering-sering ngobrol bareng, melakukan kegiatan bersama, membicarakan apa yang kita sukai dan tidak kita sukai, memahami gelagat dan bahasa tubuh. Jangan diam saja dan menganggap pasangan hidup kita pasti tahu atau seharusnya tahu. Pasangan hidup kita bukan dukun kan? ;p Yang pertama dibangun adalah tatanilai bersama, our values. Tak perlu banyak, yang utama dulu saja yang akan menjadi INDUK NILAI. Induk nilai Tanah Perdikan Margosari adalah iman dan kehormatan.

Meski rumusannya sederhana, proses ini bisa jadi berdarah-darah, penuh tetesan air mata. Maka Anda dan pasangan perlu menyepakati konstitusi dan aturan main dasar. Kami memiliki 3 langkah saja: 
  1. Mesti TETAP BERKOMUNIKASI seberapa pun marahnya. 
  2. Segala keputusan yang dihasilkan dalam keadaan marah, BATAL demi hukum. 
  3. Bila terjadi selisih atau beda pendapat, kembali kepada al QUR'AN dan al HADITS.


Proses ini bisa jadi lama, jangan berharap bagai membalik telapak tangan: Plek, selesai. Tidak! Intensitas komunikasi dan main bareng akan sangat menentukan. Maka perbanyaklah sarananya. Misalnya: Makan bareng, sholat berjamaah, bermain bersama, ngopi pagi, dll. Manfaatkan teknologi, bikin grup keluarga di wa/line/bb dll. Share hal-hal baik yang mencerminkan nilai keluarga.

Setelah itu kita akan lebih enak untuk membicarakan TUJUAN keluarga. Tidak harus sekali jadi, biarkanlah tujuan ini dinamis dan berkembang. Secara berkala dibicarakan bersama. Dengan mengetahui tujuan bersama dan sasaran masing-masing, setiap anggota keluarga jadi tahu hal-hal yang dibutuhkan yang lainnya. Dengan demikian mereka mengerti bila hendak men-support yang lainnya. Bila saat ini sepertinya tidak ada kerjasama dalam keluarga, yang satu tak mau membantu yang lainnya, barangkali karena yang satu dan yang lain tidak saling mengerti apa yang diperlukan. SALING MEMAHAMI adalah dasar tumbuhnya kerjasama team.

Aturannya: Understand first then to be understood.
Dan kuncinya adalah KOMUNIKASI. Kita bahas di lain kesempatan. Sukses selalu!
/Dodik Mariyanto/✅

Sesi Tanya - Jawab
1. Mulai umur brp ya, anak sebetulnya sdh bisa diajak bekerjasama sbg sebuah team ? - Endang
Jawab:
Sejak bayi bunda. Libatkan senantiasa dgn aktivitas keluarga. Tentu saja sesuai porsinya. Makin besar kita naikkan keterlibatannya✅

2. Bagaimana cara bangun a home team jika kepala keluarga harus beda tempat dgn anak(2th) n istri krn pekerjaan - Dyas
Jawab:
Komunikasi selalu. Keterlibatan bukan berarti harus berada di lokasi yang sama. Atur peran yang dapat dijalankan ayah dari tempat jauh. Misalnya, ketika Ara mengerjakan tugas sekolahnya, kami bisa keroyokan mengerjakan melalui wa group atau googledocs. Demikian juga saat Enes mengerjakan project thebrightbride.com kami mendapat tugas dari enes yang bisa kami kerjakan dari Salatiga. Dengan teknologi, jarak bukan lagi kendala. Kuncinya KOMUNIKASI✅

3. Nanya...*domestic topic*
Suami kadang leyeh2 pas wiken...sore nya baru beberes..membantu saya..
Nah..ktk leyeh2 itu..salahkah jika kita ikut leyeh2..walopun dalam hati..gemess..lihat suami yg istirahat pas wiken di jam 'kerja' saya. Maunya saya kerja, suami juga bantu kerja beberes
-Desti, IP Depok#2-
Jawab:
Leyeh2 bersama bolehlah, jangan lupa sembari ngobrol. Ketika masih ada saling iri (kok yang lain enak sementara gw kerja) berarti jam ngobrol perlu ditambah. Ada baiknya list-to-do (kerjaan) dituliskan supaya saling paham. Suami tak mau bantu bukan karena pengin enaknya sendiri (mungkin) melainkan karena tak paham maksud istri. Bicarakan. Jangan beranggapan suami mestinya ngerti. Suami bukan dukun 😄

4.Bagaimana menyikapi anak yg sering bernegosiasi utk merubah rule yg sdh dtetapkan oleh team ??- Endang
Jawab:
Usia menentukan konsistensi. Anak2 masih mungkin kerap berubah pendapat. Latihan. Latihan. Latihan. Tuliskan komitmennya, jangan dibiarkan ngawang di awan✅

5. Bagaimana bisa tetap menjaga komunikasi yang baik saat marah?
Karena biasanya kalau diantara pasutri marah..lebih memilih diam..
Karena baca dr materi pak Dodik.. No 1. Tetap berkomunikasi walaupun sedang marah..? -zy
Jawab:
Ketika marah, diam dlu. Bsa menyingkir sejenak. Rasul mengajarkan untk berwudhu. Untuk memulai pembicaraan kembali biasanya yg sulit. Gengsi hehee. Carilah common interests, hal2 yang sama2 disukai. Misalnya kami suka membicarakan anak, pertumbuhan mereka, masa depan mereka dll. Tidak mungkin kami tidak merespon manakala yang satu mengajak berbicara ttg anak. Nah, itu bisa untuk memulai komnikasi kembali. Dan bila yg satu sudah mulai ngajak bicara ttg anak, yg lain segera paham kalau ia sdg ngajak baikan hehee. Ya segera saja ditanggapi dengan baik✅

6. apakah penerapan nilai, norma, tugas dan tanggung jawab dalam home team yg ideal harus berlaku secara tertulis, tercatat, seperti dalam workshop formal? - Naqiya
Jawab:
Tidak semuanya dan tidak selalu. Namun mengapa tidak? Itu bisa jadi hiasan di rumah lho. Tak kalah menari dengan hiasan lainnya. Bisa jadi sarana ekspresi sekeluarga✅

7. Bagaimana seharusnya kita bersikap, jika pasangan di saat ngobrol atau membuat rencana bersemangat dan mengerti/paham. Tetapi ketika "saatnya" aturan/rencana tsb dilanggar. Shg membuat patah semangat. -Eka Febranti
Jawab:
Saling mengingatkan dan menjaga konsistensi. Memang tidak mudah. Kerjakan saja. Tidak ada resep smsalabimnya✅

8. Mungkinkah untuk sementara home team itu ibu dan anak2 saja. Dan kalai bisa, bagaimana cara Ibu tetap bersemangat walaupun banyak faktor yg membuat si Ibu down. - Eka Febranti
Jawab:
Ada apa dengan suami Bund? Coba diselesaikan dulu berduaan. Ngobrol santai dan tak perlu terlalu formal di tempat kenangan dulu kala. Kalau kita terbiasa dan merasa cukup dengan anak saja, tidak selesai persoalannya, A HomeTeam tidak terbentuk, tidak utuh✅

9. apakah utk menetapkan visi misi rumah tangga suami-istri harus duduk bersama kemudian membahasnya dan menghasilkan masterplan atau mindmap yg jelas dan tertulis?
bagaimana penerapannya dg anak2?
1.bila kondisi anak2 sudah ada yg dewasa semua
2. bila kondisi anak2 balita dan belum dewasa - Naqiya
Jawab:
Heheee rileks saja Bund. Sedikit demi sedikit, setahap demi setahap. Dibicarakan sambil ngopi sore dll. Bila dipandang perlu, baru sesekali menyepi sekeluarga untuk merumuskannya secara lebih utuh. Tidak perlu buru2, namun ajeg, konsisten. Anak2 sdh dewasa atau belum prosesnya sama saja, hanya porsi pembicaraan dan tugasnya yang berbeda, menyesuaikan dengan tingkat kedewasaan✅

10. Pa Dodik,sudah hampir 2tahun saya melakukan list to do...anak saya yg besar (usia 9.5thn) sdh mulai paham dan bs mandiri, hny semenjak saya punya bayi (usia skg 6bln) list to do pada suami jadi agak berantakan. Anak paling besar kerap protes kalau ayah nya tdk melakukan yg sdh ada pd role kami(sering). Kendala nya skg ditambah pekerjaan suami yg tdk menentu ada dirumah (tugas lapangan). Jd kadang hukuman (dari tdk melaksanakan ) sering tertunda mLah sdh menumpuk. Bagaimana kami bs memulainya lagi....- Mirza
Jawab:
Hebat! Lanjutkan seperti saat mulai dulu. Penyakitnya (demikian juga di tempat kerja) adalah jenuh dan inkonsistensi. Anak dan ayah dapat berbagi peran menjadi petugas penjaga tatib, kasih nama yang lucu, misal Yoda Master (dari film starwars) atau lainnya. Buat suasana tetap menyenangkan untuk mengerjakan kesepakatan yg dibuat. Coba pula utk membuat apprecation Night atas pencapaian keluarga✅

11. Ada rules dalam a hometeam. Perlu tidak ada reward and punishment jika ada anggota yg melanggar rules yg telah ditetapkan - Windi
Jawab:
Kami mendahulukan apresiasi thd konsistens dan kesediaan mematuhi kesepakatan. Punishment bukan plihan yg kami sukai. Hanya untuk pelanggaran terhadap values keluarga tegurannya keras✅

12. dalam menentukan sebuah norma yg berlaku di rumah tangga, apakah perlu dibuat deal dulu antara ayah-ibu mengenai apa2 saja yg boleh dan tidak boleh, kemudian baru diterapkan pada anak? atau dibuat deal ketika ayah-ibu sudah berhadapan dg anak? - Naqiya
Jawab:
Sebaiknya pada tahap awal ayah dan ibu sudah sepakat dulu. Kecuali anda sudah siap diskusi terbuka dan siap malu di hadapan anak2. Ini perlu proses. Namun manakala tingkat kedewasaan dan kesiapan untuk berbeda pendapat telah tumbuh di semua anggota keluarga, silakan. Keren banget itu✅

13. apakah dengan ada nya pembantu rumah tangga akan membuah A home team kurang ideal?
atau membuat ayah/ibu/anak2 menjadi manja atau malas?
bagaimana porsi pembantu dalam membatu tugas rumah tangga yg ideal agar para anggota home team tidak menjadi malas atau manja..? - Naqiya
Jawab:
Tidak berpengaruh. Ia libatkan dalam team. Seperti apa porsinya? Tidak ada rmus bakunya. Silakan diskusikan bersama✅

14. Saya ingin membuat planning jangka pendek dan jangka panjang.... tp suami itu merasa tdk perlu, menurutnya mengalir begitu sj. Bagaimana ya spy planning bs terwujud tanpa suami merasa dipaksa atau digurui. Krn sy merasa planning ini penting. Untuk membangun team tks - Reni
Jawab:
Obrolkan dulu bund. Setiap orang punya style berbeda2. Coba cari kesesuaian. Sesekali diskusikan apakah cara yg selama ini dipakai sdh berjalan baik dan menghasilkan sesuai harapan?Jika ya, lanjut. Jika tidak, mengapa tak mencoba cara lain?✅

15. Itulah pak memulai dari awalnya agak sulit....suami blm memenuhi hukuman yg ada sdh menumpuk..saya memulainya dari awal bagaimana ya...jadi skarang sy konsisten sj dgn anak yg paling besar...mirza
Jawab:
Heheee saya tidak bisa menjawabnya Bund. Suami anda yang bisa.Hanya saja hati2, kalau anak melihat bahwa inkonsistensi itu boleh2 saja, maka hal itu bisa tertanam pada dirinya. Coba diskusikan hal ini dgn suami. Lebih baik tidak membuat komitmen bila sdh siap utk senantiasa melanggarnya. ✅

16. bagaimana kalau kesepakatan yg sudah dibuat bersama pasangan ditentang oleh orang tua? - Ria
Jawab:
Mash serumah dgn ortu? Ini memang tdak mudah. Namun perlu diketahui bahwa rumah tangga seseorang itu sdh menjadi tanggung jawab yg bersangkutan, ortu hanya boleh memberikan opini dan saran; tetapi tidak menentukan. Diskusikan dan sampaikan dengan baik kepada ortu. Moga2 dmengerti. Hanya saja menurut saya, salah satu faktor terbentuknya A HomeTeam memang sebaiknya tidak menjadi satu dengan ortu. Nanti setelah solid, tidak persoalan mau berkumpul dengan siapapun termasuk barengan dengan ortu. Semoga penjelasan ini dipahami dengan cermat✅

17. Apakah dalam membentu suatu home team mutlak diperlukan semacam roadmap yang berisi perumusan visi misi dalam keluarga?karena style tiap orang berbeda,ada kalanya kalau saya lebih suka bertahap pelan-pelan sembari menjalankan aktivitas sehari-hari sambil berdiskusi dengan suami kira2 mau seperti apa - Hevvy
Jawab:
Lanjutkan saja begitu bila sdh nyaman dan dianggap cara yg cocok. Perlu diingat bahwa mission dan values ini tidak sekali jadi, begitu dituliskan berarti beres. Budaya itu perlu pengulangan demi pengulangan, diingatkan setiap saat, sedikit dem sedikit✅

18. Bagaimana kl ada kakek/nenek (mertua) yg ikut tinggal bersama dan beliau termasuk kolot sulit diajak kerjasama? - Irma
Jawab:
Bisakah dipisahkan teritorinya? (Untuk orang timur biasanya ini sulit). Btw, bukannya dalaml ini berarti anda yg tinggal bersama ortu? Heehee. Bisakah minta izin untuk bergeser sedikit, pindah tak terlalu jauh dulu bila perlu sembari menaga ortu? (Lihat jawaban sebelumnya)✅

19. Bagaimana membuat to do list saat weekend.c.    .. Karena pandangan kami tentang weekend berbeda. Saat weekend suami inginnya leyeh2 tp menurut saya weekend itu saatnya suami membantu istri di rumah. - Linda
Jawab:
Samakan dulu persepsi ttg hari, weekend. Weekend mu, weekend ku, weekend kita. Kuncinya? Kembali jawaban klasik: KOMUNIKASI✅

20. Bgm kiat Utama bagi Ortu agar anak 2 bisa Sukses dan tetap dekat ? - Fauzyah
Jawab:
Sering main bersama, sering ngobrol barengan, makan keroyokan, dll yang bahkan samai kini pun bila hal itu pernah bunda ayahanda alami waktu kecil sult untuk dilupakan. Kenangan terindah✅

21. Bagaimana membuat sebuah home team yang kokoh meskipun kuantitas dengan anak terbatas mengingat kami be vrdua bekerja. Hanya waktu malam dan weekend kami bisa menyempatkan bersama dengan anak. -Hevvy
Jawab:
Tiap kali bunda hendak berangkat, beraktivitas dulu bareng dengan anak2; sarapan bareng, sholat bareng, main bareng, apa aja. Sepulangnya, selepas membersihkan diri beraktivitas lagi bareng; nyetrika bareng, ndongeng bareng, dll. Bahkan ketika anak2 sudah tidur saat anda pulang, jangan lupa datangi mereka dan ajak ngobrol, cerita sedikit pengalaman anda. Mata ananda memang terpejam, tapi telinganya tetap terbuka✅

HOUSE atau HOME

(Perjalanan Membangun Home Team)

Dua kata diatas pasti sangatlah menggelitik rasa ingin tahu kita, apa bedanya? kemudian mana yang lebih baik? Bagaimana cara membangunnya? Mari kita bahas apa itu house dan home
  1. House adalah bangunan yang ditinggali atau dihuni dan disebut "Rumah"secara fisik. Sedangkan Home adalah tempat dimana kita merasa nyaman jika berada disana meskipun bentuknya bukan sebuah rumah.
  2. Bandingkan dua kalimat ini "she bought a house" dan "I want to go home" apakah kita melihat perbedaannya dengan jelas?
  3. Apakah keluarga yang kita miliki saat ini hanya sekedar menjadi "House" atau sudah menjadi "Home"? Tanyakanlah pada diri sendiri dan pasangan kita
  4. Pertanyaan berikutnya apakah keluarga kita bisa disebut sebagai sebuah "team" atau hanya sekedar "kerumunan" ?
  5. Apa bedanya team dan kerumunan? Team adalah sekumpulan orang yang bersama-sama mencapai satu tujuan positif yang sama. Sedangkan kerumunan adalah sekumpulan orang yang bersama-sama tapi tidak jelas arah dan tujuannya kemana
  6. Apa elemen yg diperlukan untuk sebuah team?

Elemen tersebut adalah semangat tim, saling percaya, kedekatan dan komunikasi dan yang paling penting adalah hilangkan sifat egois yang mementingkan pribadi atau saya sendiri. Kunci kesuksesan dan keberhasilan Team adalah Kita bukan Saya.

SESI TANYA JAWAB :1 pertanyaan bunda ervina
* Elemen tersebut adalah semangat tim, saling percaya, kedekatan dan komunikasi dan yang paling penting adalah hilangkan sifat egois yang mementingkan pribadi atau saya sendiri. Kunci kesuksesan dan keberhasilan Team adalah Kita bukan Saya.

Pertanyaannya :
Skrg byk yg Ayah Ada Ayah Tiada...
Bagaimana mensikapi hal seperti itu... Sy Pribadi kdg memberikan masukan ke ibu2 yg sambat krn suaminya g perduli sm urusan IRT dan anak2..."drpd nunggu2 Ayah mending jalanin aja semua bersama anak2..." Kelamaan nunggu ayahnya berubah mending kita didik anak2 tanpa menunggu berubahnya sang ayah...
Bener ga sih bu kl sy ngasih saran seperti itu
Jawab:
mbak ervina, iya banyak kita menemui kondisi semacam hal tsb. Karena kita masih terbelenggu konsep lama, dimana ayah itu bekerja cari nafkah, ibu mendidik anak. Shg yg terjadi urusan anak hanya urusan ibu. Maka unt menjembatani hal tersebut, ibu profesional muncul. Didik ibunya terlebih dahulu, ubah mindset ibu dalam pola pengasuhan, krn kitalah yg dekat dg anak-anak. Setelah itu ubah mindset suami. Alhamdulillah skrg muncul kepedulian para ayah untuk mengimbangi pola pemikiran ibu yg sdh melesat ✅

2. pertanyaan bunda monika
A. Bagaimana mensikapi karakter suami istri yg berbeda jauh latbel keluarga dan pengasuhannya. Bgmn mengkompromikannya?
B. Bagaimana cara mengajak suami melek parenting?
Jawab:
bunda monika, ada yg namanya moral character dan performance character. Untuk menjadi sebuah team, suami istri harus memiliki kesamaan moral character ( punya value yg diyakini sama). Tetapi performance characternya harus berbeda dan saling melengkapi. Misal istri yg performance characternya senang berbicara, akan klop dg seorang suami yg seorang konseptor. Tapi kl moral characternya sdh berbeda, perlu dibangun terlebih dahulu (ini materi a home team)
Mengajak suami melek parenting, sering ajak diskusi, forward resume kulwap kita dan ajak anak yg berbicara

3. pertanyaan bunda Khairina
Gimana cara membangun home team di tengah berbagai permasalahan dlm rumah tangga...mis: masalah ekonomi, tekanan luar, dll..
Jawab:
bunda khairina, paling awal, jadikan dulu tantangan yg muncul sbg TANTANGAN KITA bukan TANTANGAN SAYA. Sebuah team itu akan muncul dan terbentuk dg cepat justru ketika kita punya tantangan bersama, dan berusaha untuk menyelesaikannya. Kalau di keluarga kami, justru berbinar2 ketika menghadapi tanrangan bersama yg kami sebut sebagai "common enemy". Makin rapatkan barisan, makin sering berkomunikasi dan susun strategi. Adrenalin pasti akan naik. Dan harus bisa melewatinya dg high speed.✅

4. pertanyaan bunda wiwik
Ty bu ....u menjadi sebuah team itu syaratnya harus berada dlm satu rumah atau yg berjauhan dg suami krn mencr nafkah jg bisa menjd sebuah tim...misal beda negara bgt
Jawab:
bunda wiwik, kl kita masih menganggap rumah kita adalah "house" pasti berbeda jarak akan jadi masalah. Tapi kl kita sdh menganggapnya sbg sebuah "home" jarak bukan lagi kendala. Kami saat ini berpisah jarak dg anak-anak krn mereka berbeda negara, tp merasa makin jadi satu team, krn kami sering berkomunikasi di satu grup whatsapp keluarga, bikin project bareng scr sederhana. Misal janjian puasa bareng di grup keluarga, bikin PR kampus rame-rame sekeluarga dll.✅

5. pertanyaan bunda arina
Bun, tentang kesepakatan jk tdk berhasil bgm? Kulwap 1 hanya bertahan 2 hari, tp syarat yg disetujui anakku yg enak buat dia, klo ortu ndk mau dia ndk mau jalankan kesepakatan.
Kt bu septi agar mendengarkan anak tdk judge dan tdk dr qt aturannya, jd sy dan ayahnya menjalankan kesepakatan fastabiqul khoirot sesuai aturan anak sy
Jawab:
bunda arina, apabila kesepakatan belum berhasil, berarti kembali ke step 1, diskusi keluarga lagi, buat kesepakatan baru. Dan sekeluarga berusaha untuk komitmen baik anak maupun ortu. Contoh yg baru saja hari ini kami lakukan. Di diskusi keluarga bulan kemarin, kami sepakat sehari satu lembar tulisan. Yg tidak menulis sehari harus keliling rumah 1x putaran tanpa kompromi. Kami terlalu sibuk dan lalai mrnulis, akhirnya hari ini Elan, anak terakhir kami, bertepuk tangan bahagia, krn melihat kami berdua keliling rumah sambil lari sebanyak 5x
Fastabiqul khairat itu penting. Karena umar bin khattab pernah berkata, apabila kau menjumpai anakmu berbuat baik, catatlah. Tapi bila berbuat buruk, tegur, dan jgn pernah kau mencatatnya ✅

6. pertanyaan dari bunda lilik
Bgmn contoh kongkret cr membentuk home team?
Jawab:
Bunda lilik, lebih detil akan bunda dapatkan di materi A home team. Saya berikan contoh sederhana, yaitu dg mengerjakan project keluarga sederhana. Contoh saat ngariung bareng keluarga, kita tanya "apa yg ingin kamu miliki di rumah ini?" Enes saat itu usia 8 th bilang, kamar mandi yg bersih. Kmd kita sepakat kita akan punya kamar mandi bersih, pimpronya enes, kita kasih gelar, jenderal toilet. Dialah yg menentukan tugas masing2 anggota kel termasuk ortunya untuk mewujudkan kamar mandi bersih. Akhirnya ketika dlm 2 minggu kami punya kamar mandi bersih, kita rayakan bersama. ✅
Wassalamu'alaykum
Salam Ibu Profesional,
Be professional, rejeki will follow
/septi peni/

Sumber : diskusi whatsapp grup ibu profesional solo, 6 Februari 2015
NaraSumber : Septi Peni
Penulis resume : Amalia
Moderator : Dian Gendhis

Rahasia Bisnis Ustadz Yusuf Mansur

Ingin tau apa itu PayTren Ustad Yusuf Mansur yang sedang jadi Trending Topic saat ini yang katanya dengan modal kecil berpotensi mendapat penghasilan ratusan juta hingga miliyaran rupiah ??
image
PayTren adalah sebuah software atau aplikasi transaksi yang cara kerja dan pengoperasiannya mirip sekali dengan sebuah mesin ATM yang dapat didownload kedalam PonSel yang sedang Anda gunakan saat ini.
Di PayTren Anda dapat melakukan transaksi pembelian pulsa all operator, token PLN Prabayar, tiket pesawat, pembayaran rutin bulanan PLN, PDAM, Speedy Telkom, TV Kabel (Indovision, Aora TV dll), Kredit Mobil, Motor, Elektronik (Adira, FIF,WOM dll).
Melalui PayTren ini dengan sekali sentuhan di smartphone Anda, maka semua transaksi dapat dilakukan dengan mudah, effektif dan effisien selayaknya mesin ATM ada digenggaman Anda.
Manfaat dan keuntungan lain yang Anda peroleh di PayTren adalah sbb:
  • Anda akan mendapat cashback atau royalty disemua transaksi baik transaksi pribadi atau dari transaksi mitra paytren lainnya yg tidak Anda peroleh jika bertransaksi di ATM dan loket2 pembayaran.
  • Anda tidak perlu keluar rumah bermacet ria, bayar parkir atau antri lagi di ATM dan loket2 pembayaran apalagi bagi Anda yg tinggal didesa2 yg jauh dari Bank, Anda juga bisa bertransaksi selayaknya Anda tinggal di kota.
  • Anda akan memperoleh pemberitahuan saat itu juga bahwa transaksi Anda berhasil, melalui Ponsel Anda dalam bentuk struk lunas dan dapat dicetak.
  • Selain komisi, bonus, cashback dan royalty, di PayTren Anda akan mendapatkan Reward dari perusahaan PT. Veritra Sentosa Internasional (VSI) dgn Ustd Yusuf Mansur sebagai Presiden Direkturnya berupa Smarphone, Umroh, Mobil hingga Rumah Mewah berkali-kali sebagai pembagian keuntungan karena setiap mitra PayTren adalah bagian dari pemilik perusahaan.
  • Di PayTren selain Anda mendapat keuntungan secara finansial Anda juga akan mendapat pembelajaran bisnis, agama dan komunitas yang positif, optimis & agamis saling membantu dan menginspirasi. Visinya jelas, membangkitkan ekonomi Indonesia secara berjamaah.
  • Modal awal sangat terjangkau dengan fasilitas Rp 1.740.000 Anda hanya berinvestasi Rp 340.000 saja Anda berpotensi mendapat income hingga milyaran rupiah.
  • Perlu Anda ketahui !! bahwa potensi uang recehan yg beredar di Indonesia hingga 400 Triliyun hingga 500 Triliun pertahun (**sumber data BI) yg diperebutkan dari micro Payment inilah yg Alhamdulillah telah dinikmati oleh semua mitra PayTren yg telah bergabung dan selama ini ditelan mentah2 oleh Bank2 Asing dan Loket2 pembayaran online tanpa membaginya kepada kita sebagai konsumen setia.

Nah apakah Anda masih ingin tetap menjadi pelanggan mereka dan menjadi penonton yang rutin memberikan untung kepada Bank/Perusahaan asing yang menjalankan bisnis ini… TANPA TAHU bagaimana cara MENDAPATKAN UNTUNG dari pembayaran tagihan rutin bulanan Anda !!
Kalau TIDAK !! mari bergabung…!! Bersama kita rebut kembali Indonesia dengan mendaftarkan diri di
Ingin bertanya silahkan invite WA +6281224042122 | BBM 547AFBDA
image
image
image
image
image
image
image
image
image
image
image
image
image
image

Untuk menjawab komentar dan pertanyaan di atas silahkan kunjungi website support PT. Veritra Sentosa Internasional atau BBM 547AFBDA
Kemudian Klik Tombol
image

~TESTIMONI~
dikutip dari Web Support Leadertreni
ASSALAMU’ALAIKUM WR. WB
Perkenalkan nama kami JASMAN & NURUL dari Kota Surabaya. Kami bersyukur bisa ada di bisnis paytren ini. Terimakasih saya sampaikan pada seseorang yang telah memperkenalkan dan mengajak bisnis ini kepada kami. Kami bergabung di bisnis Paytren ini tgl 13 Juli 2013 yang mana saat itu mitra paytren sudah mencapai angka >1.000. Tepatnya saat itu adalah bulan puasa hari ke 4. Bulan pertama menjalankan bisnis ini terasa sangat berat karena komisi yg kami terima sangat jauh dari kebutuhan hidup kami. Sedangkan kami tidak menjalankan bisnis/kerja yang lain. Sehari kami kadang dapat komisi 100rb, 10rb, 6rb, 1.000 dan bahkan di malam lebaran kami dapat komisi Rp. 20,- Bisa anda bayangkan bagaimana kami harus memenuhi kebutuhan hidup kami. Saya Sudah hampir putus asa tapi istri terus menguatkan. Kami hanya meyakini bahwa Ust. Yusuf Mansur pasti tidak main-main dalam membangun bisnis ini. Alhamdulillah di bulan ke 2 kami sudah bisa bernapas lagi, komisi kami beranjak naik dengan signifikan. Dari bulan ke bulan komisi terus meningkat dan berbagai reward yg disediakan Alhamdulillah bisa kami raih. Tepatnya 10 bulan semenjak gabung di komunitas paytren ini kami mempunyai total member 41.000 dengan total income sekitar 1 M. Alhamdulillah…. Suatu rizki yg tidak kami sangka-sangka…. Salam sukses selalu, Barokallah…
Jasman – Surabaya – – ( VP2815 )
_________________________________
Kalau Allah mau kasih rezeki, ada aja jalannya, gara2 main FB, eee ada peluang usaha yg namanya PayTren, apalagi owner n foundernya ustadz Yusuf Mansur. Baru 2 bulan jalanin bisnis ini…Benar-benar terbukti tukh… Merubah pengeluaran jadi pemasukan. Tiap minggu gajian.. Bayar listrik, pulsa, beli tiket pesawat dan pengeluaran lainnya dari PayTren, masih sisa lagi… Juga ngga usah ribet musti keluar rumah, semua bisa lewat HP. Keren…Sekarang jadi tambah teman, tambah income dan main FB juga sekarang jadi ada hasilnya. Rugi besar kalo ngga buruan gabung. Ngga usah dipikirin..tapi segera action…karena rezeki sudah menanti kita untuk dijemput.”
INFO & PENDAFTARAN klik http://leadertreni.com/suksesberjamaah
WA 081224042122 BBM 
547AFBDA
_________________________________
“Awalnya saya ikut PayTren ini hanya coba2,dan takut tertipu. Karna banyak di luar sana bisnis yang mengatas namakan seorang tokoh ternama ternyata itu hanya rekayasa. Baru 1 minggu saya ikut ternyata langsung membuahkan hasil. Dari bonus2 PayTren akhirnya saya gak perlu repot2 lagi mengeluarkan uang untuk bayar listrik,Pulsa hp,modem dll.” “Saya hanya mengandalkan bonus dr kerja saya di PayTren (lumayan mengurangi biaya bulanan) Karena terbukti dari hasil tersebut membuat saya lebih optimis dan lebih semangatt lagi menjalankan bisnis di PayTren ini.” “Hingga akhirnya dalam waktu kurang dari 2 bulan saya mencapai reward star leader. Bahkan begitu luar biasanya pengembangan di PayTren ini saya berniatan untuk resign dari kantor agar bisa lebih fokus lagi di PayTren dan bisa lebih banyak lagi meluangkan waktu untuk anak dan keluarga..” “Terima Kasih PayTren, bisnis ini benar2 terbukti, bukan sekedar mengiming-imingi. Insha Allah Semua pasti bisaa…”
INFO & PENDAFTARAN klik http://leadertreni.com/suksesberjamaah
WA 081224042122 BBM 
547AFBDA