Cara Minum Antibiotik Yang Benar


Tak dapat dipungkiri, setiap orang pasti pernah mengalami sakit. Kadangkala setelah pemeriksaan dari dokter, kita mendapatkan resep obat antibiotik karena penyakit yang timbul disebabkan oleh bakteri patogen atau kuman. Adapun cara minum obat antibiotik tidak bisa sembarangan karena kesalahan dalam penggunaannya akan mengakibatkan efek yang serius.

Adapun kriteria penggunaan antibiotika secara rasional adalah:
  1. Ketepatan diagnosis
  2. Ketepatan indikasi
  3. Ketepatan jenis obat
  4. Ketepatan dosis, cara, dan lama pemberian
  5. Ketepatan penilaian terhadap kondisi pasien
  6. Ketepatan informasi kepada pasien
  7. Ketepatan tindak lanjut terutama untuk infeksi yang kronis
 Efek jika kita tidak benar dalam penggunaan antibiotik yaitu bisa terjadinya resistensi bakteri. Hal ini berarti bahwa kuman atau bakteri penyebab penyakit menjadi resisten terhadap obat “awal” yang diresepkan oleh dokter sehingga bukan kesembuhan yang didapat malah penyakit bisa menjadi lebih parah. Keparahan penyakit terjadi akibat infeksi yang timbul oleh bakteri yang resisten dan mengakibatkan kegagalan dalam merespon pengobatan. Dengan kondisi yang demikian, rentang wktu pengobtan akan semakin lama dan resiko kematian lebih besar.

Bahaya lain penggunaan antibiotika secara sembarangan akan memunculkan beberapa masalah di bawah ini:
  • Perluasan sensitisasi pada penduduk, artinya kekurangsensitifan terhadap obat dapat terjadi secara luas pada penduduk dimana hal tersebut dapat mempersulit proses pengobatan penyakit.
  • Perubahan flora normal tubuh yang mengakibatkan superinfeksi. Superinfeksi terjadi karena hilangnya pengaruh dari hambatan flora normal yang juga menghasilkan antibakteri tertentu dan berkompetisi dalam memperebutkan komponen nutrisi penting. Keadaan ini ditandai dengan adanya data klinis dan bakteriologi yang menunjukkan adanya infeksi baru selama terapi infeksi primer. Gejala ini relatif umum dan sangat berbahaya sebab mikroba penyebab infeksi baru ini dapat berupa drug-resistant starint.
  • Toksisitas obat. Penggunaan obat yang terlalu sering atau dikonsumsi dalam rentang waktu pendek dalam sehari yang melebihi dosis lazimnya dapat menyebabkan konsentrasi antibiotik dalam darah menjadi tinggi sehingga meningkatkan resiko toksik terhadap tubuh manusia.
Jadi untuk cara makan obat antibiotik yang benar adalah dengan memperhatikan jam pemberiannya. Ilustrsinya seperti dibawah ini:
  • 1 x 1, artinya obat diminum setiap 24 jam
  • 2 x 1, artinya obat diminum setiap 12 jam
  • 3 x 1, artinya obat diminum setiap 8 jam, dst.
Jam pemberian obat yang benar akan berpengaruh terhadap konsentrasi obat dalam darah yang sesuai dengan “rentang dosis terapi” yang diinginkan sehingga akan memberikan efek/aktivitas terhadap penghambatan atau kematian dari bakteri patogen. Dan untuk lama pemberian obat mengikuti anjuran dari dokter hingga SELESAI masa terapi, tidak kurang dan tidak lebih.

0 komentar:

luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com

Post a Comment