Tak dapat
dipungkiri, setiap orang pasti pernah mengalami sakit. Kadangkala setelah
pemeriksaan dari dokter, kita mendapatkan resep obat antibiotik karena penyakit
yang timbul disebabkan oleh bakteri patogen atau kuman. Adapun cara minum obat antibiotik
tidak bisa sembarangan karena kesalahan dalam penggunaannya akan mengakibatkan
efek yang serius.
Adapun kriteria
penggunaan antibiotika secara rasional adalah:
- Ketepatan diagnosis
- Ketepatan indikasi
- Ketepatan jenis obat
- Ketepatan dosis, cara, dan lama
pemberian
- Ketepatan penilaian terhadap kondisi
pasien
- Ketepatan informasi kepada pasien
- Ketepatan tindak lanjut terutama
untuk infeksi yang kronis
Bahaya lain penggunaan
antibiotika secara sembarangan akan memunculkan beberapa masalah di bawah ini:
- Perluasan sensitisasi pada penduduk, artinya kekurangsensitifan terhadap obat dapat terjadi secara luas pada penduduk dimana hal tersebut dapat mempersulit proses pengobatan penyakit.
- Perubahan flora normal tubuh yang mengakibatkan superinfeksi. Superinfeksi terjadi karena hilangnya pengaruh dari hambatan flora normal yang juga menghasilkan antibakteri tertentu dan berkompetisi dalam memperebutkan komponen nutrisi penting. Keadaan ini ditandai dengan adanya data klinis dan bakteriologi yang menunjukkan adanya infeksi baru selama terapi infeksi primer. Gejala ini relatif umum dan sangat berbahaya sebab mikroba penyebab infeksi baru ini dapat berupa drug-resistant starint.
- Toksisitas obat. Penggunaan obat yang terlalu sering atau dikonsumsi dalam rentang waktu pendek dalam sehari yang melebihi dosis lazimnya dapat menyebabkan konsentrasi antibiotik dalam darah menjadi tinggi sehingga meningkatkan resiko toksik terhadap tubuh manusia.
- 1 x 1, artinya obat diminum setiap 24 jam
- 2 x 1, artinya obat diminum setiap 12 jam
- 3 x 1, artinya obat diminum setiap 8 jam, dst.
0 komentar:
Post a Comment